Belajar Trading Cryptocurrency Untuk Pemula | Gudang Berita

oie_v43AmaCQkGsP

Belajar Trading Cryptocurrency Untuk Pemula – Bagaimanakah cara trading cryptocurrency untuk yang baru memulai? Cryptocurrency ialah mata uang digital dengan nilai yang naik-turun. Fluktuasi harga ini jadikan kripto sebagai instrument investasi yang menguntungkan. Hal itu jadi daya magnet tertentu untuk beberapa trader dan investor kripto.

Semenjak kedatangan Bitcoin pada 2009 lalu, sampai sekarang ini sudah terbentuk beberapa ribu Altcoin di penjuru dunia. seperti Ethereum, Binance Koin, Litecoin, Ripple, dan sebagainya. Munculnya Altcoin ini pasti karena makin bertambahnya ketertarikan trader dan investor untuk masuk ke dunia cryptocurrency.

Pada harga yang naik-turun, cryptocurrency dapat disebutkan sebagai produk yang memiliki sifat high risk high return. Cryptocurrency ialah produk investasi yang menguntungkan, tapi beberapa trader harus mempunyai pengetahuan dan tehnik melakukan investasi untuk menghindar resiko-risiko yang termasuk tinggi. Ada banyak hal yang penting dipahami dan didalami oleh beberapa trader pemula saat sebelum menekuni di dunia cryptocurrency. Oleh karenanya, penting untuk calon trader untuk ketahui hal yang terkait mengenai trading cryptocurrency untuk pemula :

Style Trading

Style trading ialah hal pertama kali yang harus ditetapkan trader pemula. Saat seorang trader ketahui style tradingnya, jadi lebih gampang untuk tentukan taktik dan beberapa indikator analitis teknikal yang hendak dipakai.

Baca Juga : Waspadai Modus Penipuan Bitcoin Ini !

Berikut 4 style trading terpopuler.

1. Day Trader

Day trader ialah style trading dengan beli dan jual pada hari yang serupa. Day trader sebagai trader dengan periode waktu tercepat.

Day trader akan beli kripto ketika harga dipandang rendah, dan menjualnya selekasnya pada hari yang serupa saat harga naik. Style trading ini benar-benar dekat dengan cut loss. Day trader cenderung pilih untuk jual kripto mereka pada hari yang serupa walau rugi dibanding harus menanti sampai esok. Tetapi, day trader bisa juga memperoleh keuntungan secara berulang-kali dalam perhitungan satu hari.

2. Position Trader

Position trader lakukan trading dalam periode waktu menengah sampai panjang. Mereka tentukan taktik dan time frame dari sejarah harga. Taktik position trader yakni beli kripto saat harga ada di tingkat dukungan dalam status uptrend dan menjualnya saat harga masuk tingkat resistance.

3. Swing Trader

Swing trader benar-benar pakar memperoleh keuntungan saat pasar sedang naik-turun. Swing trader menganalisa gerakan harga dengan beragam algoritme, hingga pasar yang naik-turun makin mempermudah mereka dalam menganalisa pasar. Periode saat yang dipakai swing trader lebih pendek dari position trader.

4. Scalping Trader

Style trading yang dipakai scalping trader dapat dipakai trader pemula ketika telah mempunyai jam terbang yang tinggi. Scalping trader memperoleh keuntungan dalam periode saat yang benar-benar singkat dengan memakai beragam kombinasi tanda analitis teknikal.

Konsep dalam Trading Cryptocurrency

Jual-beli kripto yang terjadi di pasar cryptocurrency mempunyai konsep yang serupa dengan pasar asset yang lain. Harga selalu dikuasai dengan keinginan dan penawaran. Harga lurus sebanding dengan keinginan dan kebalikannya dengan penawaran.

Sebagai contoh, saat mayoritas trader memutuskan untuk beli Bitcoin pada harga tertentu, hal tersebut akan tingkatkan harga Bitcoin pada waktu itu. Hal tersebut mengisyaratkan ada keinginan yang tinggi yang sanggup mengangkat harga naik. Dan saat mayoritas trader memutuskan untuk jual Bitcoin karena beberapa faktor tertentu, karena itu harga Bitcoin akan bearish dan terus jeblok bila tindakan jual terjadi dalam periode saat yang panjang.

Tetapi, cryptocurrency ialah asset pada harga yang naik-turun. Saat harga satu kripto turun, karena itu trader dengan jam terbang yang tinggi sanggup membaca pasar dan memandang itu ialah saat yang pas untuk buy. Dengan keinginan harga akan balik naik karena beragam analitis yang sudah dilaksanakan.

Technical Analysis (TA)

Technical analysis atau analisis teknikal adalah tehnik menganalisis sebuah asset secara bersejarah. Yakni dengan menganalisa data masa lampau seperti harga dan volume yang memengaruhi trend. Peralihan harga dan volume akan membuat pola-pola gerakan harga. Ada satu perkataan yang kerap jadi konsep beberapa trader, “history repeats itself”.

Ada beberapa tanda analitis teknikal kripto, beberapa hal berikut pengetahuan fundamental yang perlu untuk beberapa trader pemula kenali dan dalami.

1. Transisi Pasar

Menganalisis secara teknikal memiliki arti menganalisis masa lampau gerakan harga saat terapresiasi sampai kembali terevisi. Gerakan ini mempunyai empat transisi khusus, yakni penumpukan, markup, distribusi, dan pengurangan (decline).

Penumpukan yakni saat harga mulai bergerak naik karena tingginya bid. Diteruskan dengan transisi ke-2 yakni markup. Harga makin menegaskan gerakan naik karena masuknya beberapa trader saat transisi penumpukan yang tingkatkan volume bid. Diagram mulai masuk transisi distribusi, yakni transisi saat beberapa trader mulai jual asset mereka karena dipandang sudah capai sasaran harga. Tingginya volume ask perlahan-lahan membuat diagram kembali melorot ke transisi decline.

Hal yang penting didalami trader pemula ialah mempunyai time frame yang terang untuk ketahui peristiwa yang pas untuk masuk ke transisi-siklus yang dapat memberi return. Selainnya pengetahuan, trader pemula perlu jam terbang agar semakin mengusai membaca pola-pola gerakan harga.

2. Transisi psikis

Psikis beberapa trader sanggup memengaruhi trader untuk selalu stabil dengan taktik yang sudah direncanakan atau mengganti taktik itu. Transisi awalnya selalu diawali dari keinginan (hope), optimis (optimism), sampai ke pucuk transisi euphoria. Umumnya trader pemula ambil perlakuan ceroboh saat transisi ini karena FOMO (Fear of Missing out). Hingga saat gerakan harga seterusnya tidak sesuai dengan keinginan, akan memberi kekhawatiran (anxiety), cemas, amarah (anger), sampai stres.

Rintangan untuk beberapa trader yakni tidak untuk biarkan emosi sebentar memengaruhi taktik trading mereka saat jumlahnya bad issue yang menyebar di pasar. Saat trader tahu dia masuk ketika transisi penumpukan dan bukan lantaran FOMO, trader akan lebih tenang dan sanggup menangani kecemasannya. Oleh karena itu, pengaturan emosi ialah kemampuan yang sebetulnya penting untuk dikuasi oleh beberapa trader, ingat harga cryptocurrency yang naik-turun.

Esensial Analysis

Bila analitis teknikal fokus pada data bersejarah harga sebuah kripto, karena itu analitis esensial fokus pada beberapa hal yang lebih dasar. Analitis esensial umumnya jadi instrument yang dipakai oleh investor atau trader periode panjang. Tetapi, tipe analitis ini perlu diaplikasikan oleh tipe trader yang lain.

Analitis esensial fokus pada kualitas sebuah cryptocurrency. Seperti teknologi, likuiditas, pengembangan, dan developer.

1. Teknologi

Cryptocurrency ialah mata uang digital berbasiskan teknologi blockchain. Teknologi ialah sisi penting dari cryptocurrency yang dapat tarik ketertarikan investor dan trader. Altcoin baru selalu membuat press release berkenaan teknologi dan pengembangan mereka. Salah satunya misalnya ialah Ethereum, Altcoin paling besar sekarang ini.

Ethereum datang dengan teknologi yang sanggup tutupi kekurangan Bitcoin. Ethereum tawarkan teknologi baru yang memberi keringanan untuk beberapa pemakainya dan masa datang yang ceria untuk trader dan investor. Yakni NFT, DApps, dan smart contract. Ethereum jadi benar-benar sukses dengan tehnologi-teknologi yang dibuat beberapa developernya. Ini jadi bukti jika teknologi ialah sisi dari analitis esensial kripto.

2. Likuiditas

Likuiditas ialah tingkat keringanan cryptocurrency saat ingin diambil berbentuk mata uang fiat atau asset yang lain bisa dijualbelikan. Likuditas pasti dikuasai oleh reputasi. Besarnya kebutuhan pasar sanggup membuat suatu cryptocurrency secara mudah diperjualbelikan dan dicairkan jadi mata uang fiat atau diubah jadi asset lain.

Tidak seluruhnya kripto mempunyai likuiditas yang serupa, karena kualitas dan reputasi yang lain hingga kebutuhan pasar juga berlainan. Untuk trader pemula, mengawali trading memakai kripto dengan likuiditas yang tinggi ialah hal yang penting. Beberapa cryptocurrency dengan likuiditas yang tak perlu disangsikan kembali ialah Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan Ripple.

3. Pengembangan

Seperti tehnologi, pengembangan sebagai elemen dari analitis esensial kripto terkait dengan mekanisme yang dibuat sebuah basis cryptocurrency. Pengembangan akan memberi keringanan baru yang awalnya tidak ada. Pengembangan yang memikat akan memancing ketertarikan trader secara mudah juga.

Untuk trader pemula, pilih kripto dengan pengembangan yang memikat. Karena pengembangan selalu tawarkan masa datang yang ceria. Seperti pengembangan smart contract dan DApps oleh Ethereum atau SAFU (Secure Asset Fund for Users) yang dibuat Binance.

4. Developer

Bila trader dan investor saham menganalisa management sebuah perusahaan, karena itu trader dan investor kripto akan menganalisa developer. Developer sama keutamaan dengan management perusahaan. Mereka yang hendak atur pengembangan dan putuskan beberapa produk apa yang hendak di-launching untuk memancing ketertarikan konsumer.

Pilih cryptocurrency dengan developer yang tetap aktif mengupdate dan membuat mekanisme dan program baru ialah hal yang perlu jadi perhatian trader pemula. Karenanya memperlihatkan jika cryptocurrency itu semakin berkembang dan aktif bereksperimen.

Basic Tools untuk Trader Pemula

Untuk mewujudkan analitis teknikal, trader harus terlebih dahulu mengenali beberapa alat dasar untuk trading cryptocurrency. Beberapa alat berikut yang menolong beberapa trader untuk menganalisis data, membuat taktik trading dan time frame.

Berikut beberapa basic tools untuk trader pemula cryptocurrency.

1. Dukungan dan Resistance

Dukungan dan resistance ialah rangkaian alat mutlak yang hendak Anda temui saat Anda menganalisa diagram bersejarah harga sebuah asset. Dukungan atau tempat dukungan sebagai tempat di mana trend turun condong stop dan memulai bergerak naik karena masuknya keinginan. Dan resistance ialah tingkat harga saat trend naik condong stop dan terevisi karena ada tindakan jual.

Dengan memakai kombinasi dukungan dan resistance, trader dapat tentukan time frame untuk masuk di beberapa momen yang akurat. Yakni beli saat harga ada di tingkat dukungan dan menjualnya saat harga ada di tingkat resistance atau dekati resistance.

2. Candlestick

Candlestick sebagai diagram harga yang terbagi dalam balok-balok dengan sumbu di atas atau sisi bawahnya yang memperlihatkan harga open, high, dan low. Candlestick dapat meringkas bentang saat yang berlainan, bergantung dengan garis saat yang diputuskan trader untuk dikaji.

Candlestick akan membuat skema yang menolong trader lakukan analitis teknikal. Beberapa indikator TA memakai candlestick sebagai diagram harga. Tidak ada trader yang tidak mengenali candlestick, karena ini ialah alat yang penting di dunia trading cryptocurrency atau asset yang lain.

3. Trendline

Trendline atau garis trend tidak lepas dari dukungan dan resistance. Garis trend akan menolong trader untuk tentukan tingkat dukungan dan resistance yang memengaruhi waktu membeli dan jual. Misalnya downtrend akan membuat lower highs dan lower lows.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Tentang Perusahaan

PT. Gudang Kripto Indonesia  merupakan perusahaan yang mengelola platform exchange aset kripto yang mempertemukan pembeli dan penjual aset kripto.  Terfokus pada sentralisasi perdagangan aset kripto untuk skala luas. Mengutamakan mekanisme transaksi Jual dan beli aset kripto aktif selama 24 jam dalam sehari serta 7 hari dalam seminggu. Platform mengijinkan Anda untuk memiliki privilege dengan keuntungannya masing-masing yaitu sebagai Basic Member dan Verified Member, dimana keduanya memiliki hak tertentu untuk melakukan transaksi.


[email protected]



PT Gudang Kripto Indonesia

Jalan Ciputat Raya Nomor 28B, Kel. Kebayoran Lama Selatan, Kec. Kebayoran Lama,
Kota Adm. Jakarta Selatan, DKI Jakarta. 12240.